Tentang Kompresi H.264 - MPEG 4 AVC

Pada dasarnya, pekerjaan produksi video merupakan adalah pekerjaan tim. Semua unsur dalam produksi tidak hanya harus mengerti apa yang menj...


Pada dasarnya, pekerjaan produksi video merupakan adalah pekerjaan tim. Semua unsur dalam produksi tidak hanya harus mengerti apa yang menjadi teknis dalam pekerjaanya, tapi juga teknis dalam pekerjaan bagian lain. Karena pada akhirnya, pekerjaan mereka terhubung antara satu dengan yang lain.

Seorang cameramen seringkali tidak terlalu peduli dengan proes editing, yang mereka lakukan hanya mengambil gambar sesuai permintaan sutradara. Dalam produksi berskala besar, pra produksi yang matang akan menjadi kunci pembagian kerja. Namun, untuk produksi skala kecil dan cepat seperti wedding clip, yang dimiliki orang di lapangan hanya sebuah briefing singkat saja. Ini akan menjadi masalah jika tidak ada keseragaman visi dan misi dalam berproduksi. Oleh karena itu, paling tidak seseorang dalam satu bagian kerja harus mengerti beban kerja bagian lain agar dapat saling meringankan. Pada akhirnya tidak akan ada konflik sistemik atau jadwal yang molor akibat ketidak sesuaian konsep dan eksekusi.

http://cdn.makeuseof.com/wp-content/uploads/2015/03/video-compression-840x420.jpg?b5d383


Dalam tulisan ini saya hendak membahas mengenai salah satu format video (harusnya tidak menggunakan kata FORMAT, namun inilah yang masih sering orang katakan untuk merujuk pada h264, akan saya beri penjelasannya kemudian) yang kini menjadi salah satu primadona dalam media audio visual yakni H.264. Jika dahulu file video dengan kualitas bagus hanya bisa didapatkan dengan kapasitas file yang besar dan kecepatan transfer data yang tinggi, kini, menggunakan format kompresi kita dapat menghemat ruang di harddisk kita tanpa mengurangi kualitas gambar audio visual kita. H.264 mrupakan solusi video dengan Definisi Tinggi (High Definition Video) yang sering juga digunakan untuk kompresi HDSLR agar setidaknya tidak terlalu membebani bandwidth iternet dan harddisk di komputer kita pada proses postproduksi.

Sebelum saya menjabarkan lebih jauh mengenai h.264, sesungguhnya ada pengetahuan yang mendasar yang harus diketahui, yakni bahasa teknis yang membedakan antara format, kontainer, dan codec. Dalam hal ini, sesungguhnya h.264 adalah jenis kompresi.

Adalah tidak tepat jika menyebut h264 sebagai format, melainkan adalah jenis kompresi. mungkin untuk lebih jelas bisa melihat satu video ini.

Secara umum, H.264 adalah generasi terbaru format video dalam bentuk kompresi. Saya tegaskan di sini TERKOMPRESI!. Jadi sesungguhnya format rekam dengan menggunakan kompresi. H.264 yang juga dikenal sebagai MPEG-4 AVCini dikembangkan untuk digunakan dalam sistem definisi tinggi seperti HDTV, Blu-ray dan HD DVD serta perangkat resolusi rendah portable seperti Sony PSP dan iPod Apple, H.264 menawarkan kualitas lebih baik dengan ukuran file yang jauh lebih rendah dari kompresi MPEG-2 dan MPEG-4 ASP (DivX atau XviD).

Apple secara resmi mengadopsi H.264 ini sebagai format untuk program playernya yakni QuickTime. H.264 ini juga merupakan format yang mendukung standar definisi tinggi DVD, dan direncanakan untuk menjadi format standar untuk Blu-ray di masa depan. Bahkan AVCHD, format konsumen yang ditawarkan oleh orang yang sama di balik Blu-ray dan untuk digunakan dalam camcorder dan Blu-ray recorder, menggunakan H.264 sebagai format video utama.

Versi terbaru DivX Inc DivX sekarang juga meliputi encoding H.264, termasuk dukungan untuk MKV dan audio AAC. Terkadang, secara keliru H.264 kadang-kadang disebut sebagai x264. Padahal x264 sebenarnya adalah nama program encoder gratisan (freeware) populer untuk format H.264. H.264 juga kadang-kadang disebut sebagai MP4, namun sekali lagi ini secara teknis tidak benar. Format MP4 adalah format container seperti AVI atau MKV dan dapat digunakan untuk diklasifikasikan ke berbagai codec kompresi, bukan hanya H.264 saja. Memang benar meskipun MP4 yang adalah pilihan yang sangat populer untuk format H.264 bukan berarti Format MP4 kemudian harus disalah artikan dengan format MPEG-4 video.

Dalam artikel selanjutnya, kita akan membahas bagaimana informasi ini penting untuk proses produksi video kita khususnya HDSLR. (yes)

You Might Also Like

10 comments

  1. Artikel Emas.. Terimakasi Banyak

    BalasHapus
  2. Maap mau tanya
    Klo video sekitar 12 menit dgn kompresi H264..ketika diedit dan dirender ke format MPEG 4 apa bisa nnt hasil videonya cman 100-200 Mb??

    BalasHapus
  3. Apa mngkin hrus ganti ke format MPEG 1 atau yg MPEG 2?

    BalasHapus
  4. H264 sama MPEG hasilnya videonya bagus mana

    BalasHapus
  5. Terima kasih banyak sebelumnya jazakumullah khairan

    BalasHapus

Mari bertukar pikiran...